Apa Penyebab Terjadinya Bipolar

Oktober 27, 2022

Kenali 3 Faktor Penyebab Gangguan Bipolar

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin masih ingat saat bintang sinetron Marshanda (26) mengaku di depan umum bahwa dirinya menderita gangguan bipolar. Sehingga mengejutkan banyak orang, namun di sisi lain, masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang salah satu gangguan jiwa tersebut. Bipolar adalah gangguan mood (suasana hati) episodik (terjadi) kronis yang ditandai dengan gejala manik, hipomanik, depresi, dan campuran, seperti yang dijelaskan oleh Spesialis Psikiatri RS Premier Bintaro Yenny DP. “Bipolar bisa menyerang laki-laki maupun perempuan,” jelas dr Yenny saat menjadi narasumber pada peringatan “Hari Bipolar Sedunia” yang diselenggarakan Bipolar Care Indonesia di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Sabtu (3/4/ 2016). Mengenai penyebab seseorang dengan bipolaritas, dokter Yenny menjelaskan bahwa mungkin ada tiga faktor, yaitu:

1. Faktor genetik

Sekitar 50% pasien dengan gangguan mood memiliki setidaknya satu kerabat dengan gangguan mood, paling sering depresi berat. Faktor biologis

"Saat dilakukan scan otak, ternyata ada perbedaan gambaran otak antara orang sehat dan orang dengan gangguan bipolar," kata dokter kelahiran Magelang itu, 8 Maret 1951.

Orang juga mencari

Bipolar Adalah Gangguan Mental, Berikut Penjelasannya

Sementara itu, mengutip National Institute of Mental Health, gangguan bipolar (sebelumnya disebut penyakit manik-depresif) adalah gangguan mental yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari. Menurut dokumentasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari tahun 2017, setidaknya 45 juta orang di seluruh dunia menderita gangguan bipolar. Mengutip Alodokter, pengidap gangguan bipolar dapat hidup dengan gangguan tersebut seumur hidup dan berpotensi mempengaruhi aktivitas sehari-harinya. Meskipun tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan gangguan bipolar, diyakini bahwa kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik, faktor lingkungan, tingkat stres yang tinggi, pengalaman traumatis, alkoholisme, dan kecanduan narkoba. Episode Gangguan Bipolar

Ada tiga jenis gangguan bipolar, ketiganya melibatkan perubahan suasana hati, energi, dan tingkat aktivitas. Suasana hati ini berkisar dari periode perilaku yang sangat "naik", bersemangat, mudah tersinggung, atau bersemangat (dikenal sebagai episode manik) hingga periode perilaku yang sangat "depresi", sedih, acuh tak acuh, atau putus asa (dikenal sebagai episode depresi). Gejala episode depresi bipolar antara lain perasaan khawatir, putus asa, kekosongan, kehilangan minat, kurang nafsu makan, sering mengantuk dan lesu, perasaan rendah diri, sulit berkonsentrasi, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Tipe bipolar

Melanjutkan jurnal American Psychiatric Association, ada tiga jenis bipolar, yaitu:

Gangguan Bipolar I

Gangguan bipolar I didiagnosis ketika seseorang mengalami episode manik. Selama episode manik, orang dengan gangguan bipolar I mengalami peningkatan energi yang ekstrem atau suasana hati yang tidak nyaman. Beberapa orang dengan gangguan bipolar I juga memiliki episode depresi atau hipomanik, dan kebanyakan orang dengan gangguan bipolar I juga memiliki periode suasana hati yang netral. Orang dengan gangguan bipolar II sering mencari pengobatan setelah episode depresi pertama mereka, karena episode hipomanik seringkali menyenangkan dan bahkan dapat meningkatkan kinerja di tempat kerja atau sekolah. Orang dengan gangguan bipolar II sering memiliki penyakit mental lain seperti gangguan kecemasan atau gangguan penggunaan zat, yang dapat memperburuk gejala depresi atau hipomania. Gangguan siklotimik

Gangguan siklotimik adalah bentuk gangguan bipolar yang lebih ringan yang melibatkan banyak "perubahan suasana hati", dengan gejala hipomania dan depresi yang sering.