Apa Arti Kebahagiaan Yang Sesungguhnya

Oktober 27, 2022

Pelatihan & Konsultasi Kepemimpinan Kuncoro

Jika Anda perhatikan, sebagian besar individu manusia ketika ditanya apa yang sebenarnya mereka inginkan dalam hidup, maka jawabannya adalah "bahagia". Menurut KBBI, kebahagiaan adalah keadaan atau perasaan senang dan tentram (bebas dari segala hal yang mengganggu). Juga, seorang tokoh dunia, Mahatma Gandhi, mengatakan bahwa "kebahagiaan adalah ketika apa yang Anda pikirkan, apa yang Anda katakan dan apa yang Anda lakukan selaras". Namun, satu hal yang perlu kita ketahui dengan pasti adalah ketika Anda mengatakan Anda bahagia, apakah Anda benar-benar percaya bahwa itu "bahagia"? Atau apakah Anda hanya "bahagia"? Serupa tapi tidak identik, jika kita perhatikan lebih dekat kita akan menemukan perbedaan yang signifikan antara kata "bahagia" dan "merasa bahagia". Ketika “kebahagiaan” menjadi pilihan yang dialami dalam hidup, maka yang terjadi adalah tubuh, jiwa dan roh kita akan selaras membentuk pola kebahagiaan itu sendiri. Sedangkan ketika kita hanya merasa “bahagia”, maka yang terjadi hanyalah “perasaan” tanpa memperhatikan keterlibatan tiga aspek penting yaitu tubuh, jiwa dan roh. Jadi, oleh karena itu, kita akan selalu mencari "perasaan bahagia" di luar ketika kita berpikir "perasaan bahagia" itu hilang atau hilang. Namun, jika Anda sudah memutuskan untuk “bahagia”, maka tidak perlu mencari lebih jauh lagi, karena kebahagiaan selalu ada dalam diri Anda, apapun kondisinya. Mencari arti kebahagiaan

Untuk menemukan definisi kebahagiaan Anda sendiri, Anda harus berpikir. Dengan merenungkan semua yang telah terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat melihat ke dalam diri Anda dan menemukan banyak hal yang mungkin Anda lewatkan, termasuk makna kebahagiaan. Jangan lupa bahwa ada banyak "organ" dalam diri kita yang harus kita perhatikan. Anda hanya perlu mendengarkan diri sendiri dan memperhatikan diri Anda secara keseluruhan, maka Anda akan menemukan arti kebahagiaan. Jika sebagian orang berpikir bahwa kebahagiaannya terletak pada orang lain, mungkin mereka belum sempat bertanya pada diri sendiri. Kedengarannya agak egois, tetapi dengan cara ini Anda akan merasakan kepuasan bahagia, tanpa kebohongan. Ubah pola pikir

Jika hanya "merasa bahagia" sudah cukup bagi Anda, maka lanjutkan. Tapi, jika rasa bahagia yang sering keluar dari mulutmu hanyalah bentuk penolakan terhadap apa yang sebenarnya terjadi di dalam dirimu, maka biarkan saja. Lepaskan kebiasaan lama Anda, yang membahagiakan di atas kebohongan. Atau ingin membahagiakan orang lain, sedangkan diri sendiri jauh dari bahagia. Tinggalkan pola pikir bahwa selama ini Anda "merasa bahagia", karena Anda berhak untuk "bahagia" sepenuhnya.

Orang juga mencari

Tausiah Kepala Diskominfo Kota Depok: Memaknai Kesenangan Dan Kebajagiaan Dalam Islam

Tausiah Kadis Komunikasi dan Informatika Kota Depok: Makna Nikmat dan Kebahagiaan dalam Islam JD 08 - depok news Senin, 25 April 2022, 21:58 WIB

Pakai foto Pak Manto

Kita sering melakukan kesalahan dalam membedakan antara kesenangan dan kebahagiaan. Saraf yang dirangsang ini akan menghasilkan mekanisme hormonal yaitu pelepasan suatu zat kimia oleh neuron-neuron otak yang menimbulkan perasaan senang, senang dan senang yang bersifat sementara,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok (Diskominfo) ), Manto, di malam tausiah. 23, beberapa hari yang lalu. Oleh karena itu wajar jika para hujjaj (orang yang melakukan haji) sering menangis selama haji dan tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menangis di tempat-tempat tertentu seperti di depan Ka' bah, maqam Nabi dan tempat-tempat di sekitar Masjidil Haram”, dia menjelaskan. Pertama, iman, menurut Al-Qur'an, kunci pertama untuk mencapai kebahagiaan adalah ketika seseorang beriman kepada Allah SWT. Kesalehan manusia akan terpelihara secara efektif apabila ia tetap beriman kepada Allah SWT yang kemudian akan menimbulkan ketakwaan, dan dengan ketakwaan tersebut maka ia akan mencapai kebahagiaan. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt dalam Surah an-Nahl: 97 yang artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, laki-laki dan perempuan dalam keadaan beriman, sungguh Kami akan memberinya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami akan membalasnya. pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan,” jelasnya. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menjanjikan kepada orang-orang yang mengerjakan amal saleh, baik perempuan maupun laki-laki dan beriman, untuk memberi mereka kehidupan yang baik dan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka lakukan sebagai balasannya. Beruntunglah orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dengan karunia yang telah dijanjikan oleh Allah SWT, karena itu tidak akan didapatkan oleh orang-orang yang berpaling dari mengingat Allah SWT, tidak beriman dan beramal saleh.